Foto Puisi 1

Aku Menggilaimu Saat Ini

Kesungguhanku...

Jika misteri itu di matamu 
dan disudut hati itu tak ada aku 
mungkin takkan kupaksakan 
sosokmu tuk mencintai aku 

Aku ingin menyanyikan cinta 
kepada sosok yang tulus padaku 
bukan karna iba dengan kesendirianku 
bukan juga keterpaksaan yang lain 

Jika setiap sudut ini penuh cinta 
kukan coba membangun ketulusan lagi 
dengan serpihan kesucian ini 
dan kupersembahkan pada sosok sesungguhnya.....

Melodi Cinta

Andaikan smua harap ini tergapaikan
dan mengisi kamar kosong jendela hatiku 
sehingga kehangatan jiwa ini terasakan 
dengan melodi-melodi indah 
yang kau mainkan diatas dawai cinta yang kau petik.......


Alunan indah tentang melodi cinta
yang kau dendangkan lewat petikan
dari dawai gitar yang kau lantunkan


Kini aku tak sanggup sendiri
tanpa alunan cintamu 
yang hadir di setiap malamku
di setiap bangunku...... 

"Satria Cinta..."

Langkahku kini mulai tegas

seperti pijakan sang satria

tuk menggapai cinta sang putri

yang t'lah mendiami hatiku

Dari dirimu kutemukan cinta

dari jiwamu kutemukan surga

seperti dingin yang temani malam

seperti hangat yang temani siang

Bila memang kau tercipta `tukku

aku tak ingin hanya cinta sesaat

tak ingin seperti cinta kemarin

yang mati terhapuskan waktu

Saat dingin ini menyelimutiku

aku inginkan kau yang tepiskan

jika aku air mata ini menetes

aku inginkan kau yang menyeka

Satria ini tlah temukan cinta

dari sosok jiwa sang putri 

yang lama kukhayalkan

dari setiap mimpi dan lamunku

"Sang Kecewa"

Batas cinta tak tergapaikan 
oleh sebuah tulisan kerinduan 
dalam lembar cerita semu 
dan terhapuskan oleh kecewa 

Hanya harap tak tergapaikan 
tentang cinta yang terkubur 
dari benih-benih kesetiaan 
yang pernah tertanam dihati 

Sebuah kecewa dalam jiwa 
yang terus mengiris teriris 
tajamnya lidah yang manis 
hingga aku terus meringis 

Aku tak pernah menyesal....

Tak pernah kusesali keadaanku seperti ini

seperti hari-hari kemarin yang tersenyum

dan kali ini redup tertiup ketidaktulusan

terselimuti kedinginan yang menganga....

Jika kali ini sendiri, bukan karena inginku

tapi keajeganku kepada tugas kelakianku

untuk mendapatkan kesucian jalanku

itulah keputusan cinta yang kuteriakan

Bukan karena cinta yang terhapuskan

bukan karena kebencian yang terisikan

tapi karena kecintaanku kepada aturan

dan kepatuhanku kepada keadaan....

Aku tak pernah menyesal.....

" Kemaksimalanku..... "

Mesti aku tak harus memilikimu
karena sebuah kekalutan pada otakku
tentang keindahan yang terpancar 
dari setiap jengkal tubuh cantikmu


Semuanya tlah kucurahkan
kepada sosokmu yang terindah
dengan kemaksimalan yang kupunya
hingga cinta ini tak mungkin tergantikan


Dapatkah kau mengerti tentangku
tentang keinginanku kepada dirimu
tentang cinta dan harapanku
yang tersimpan dalam relung hatiku


Semoga bukan karena keegoanku
kau berada dalam pelukan hatiku
semoga bukan karena keterpaksaan
kau mencintai jiwa ini........

"Petang Ini..."

Petang ini terasa hangat dan cerah
hingga jemariku mulai menari lagi
dalam setiap tekan tombol "keyboard"
yang membawaku dalam khayalan...


Aku mulai mencoba tuliskan
huruf demi huruf kueja-kan
untuk menyebutkan namamu
bahwa diri ini merindukan "sosokmu"


Entah mungkin terlalu "lebay"
atau mungkin terlalu "cengeng"??
gores pena yang pernah kutuliskan
dalam lembar jiwa yang tak berujung


Sayang, petang ini terlalu manja untukku
terlalu cantik tuk menemani hari-hariku
karna sesungguhnya bukan itu pintaku
tapi "sosok"mu yang selalu kutunggu...